Adsensecamp

Tuesday 16 February 2010

Fitrah

Masalah fitrah adalah aspek fundamental dalam pendidikan Islam. Setelah melihat kompleksitas persoalan dibidang pendidikan, tesis ini berusaha memformulasikan konsep fitrah dengan menggunakan metode dokumentasi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa fitrah mengandung arti “ketentuan Allah”. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka “fitrah manusia” artinya ketentuan Allah mengenai manusia. Fitrah manusia ini dapat diketahui melalui kitab suci-Nya. Dengan pemahaman ini maka muncul arti fitrah yang beragam, sebagaimana kita lihat dalam berbagi literatur.

Fitrah ialah potensi dasar yang dipersiapkan untuk menerima agama.
Manusia diciptakan atas fithrah, berupa potensi dasar tentang al-Islam. Itulah salah satu maknanya yang diperintah Allah disebut مَعْرُوف (yang diketahui, dikenal, diakui kebaikannya), karena mereka tahu yang baik. Yang dilarang Allah SWT disebut مُنْكَر (diingkari, ditolak), karena seluruh manusia sudah mempunyai fithrah menolak keburukan. Segala yang diperintah Allah SWT dan Rasul-Nya telah sesuai dengan fithrah manusia. Segala yang dilarang pasti bertentangan dengan fithrah manusia. Diriwiyatkan dari Iyadl bin Himar al-Mujasyi'iy, menerangkan:

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ذَاتَ يَوْمٍ فِي خُطْبَتِهِ أَلا إِنَّ رَبِّي أَمَرَنِي أَنْ أُعَلِّمَكُمْ مَا جَهِلْتُمْ مِمَّا عَلَّمَنِي يَوْمِي هَذَا كُلُّ مَالٍ نَحَلْتُهُ عَبْدًا حَلَالٌ وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمْ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ وَأَمَرَتْهُمْ أَنْ يُشْرِكُوا بِي مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا وَإِنَّ اللهَ نَظَرَ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ فَمَقَتَهُمْ عَرَبَهُمْ وَعَجَمَهُمْ إِلَّا بَقَايَا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَقَالَ إِنَّمَا بَعَثْتُكَ لِأَبْتَلِيَكَ وَأَبْتَلِيَ بِكَ وَأَنْزَلْتُ عَلَيْكَ كِتَابًا لَا يَغْسِلُهُ الْمَاءُ تَقْرَؤُهُ نَائِمًا وَيَقْظَانَ وَإِنَّ اللهَ أَمَرَنِي أَنْ أُحَرِّقَ قُرَيْشًا فَقُلْتُ رَبِّ إِذًا يَثْلَغُوا رَأْسِي فَيَدَعُوهُ خُبْزَةً قَالَ اسْتَخْرِجْهُمْ كَمَا اسْتَخْرَجُوكَ وَاغْزُهُمْ نُغْزِكَ وَأَنْفِقْ فَسَنُنْفِقَ عَلَيْكَ وَابْعَثْ جَيْشًا نَبْعَثْ خَمْسَةً مِثْلَهُ وَقَاتِلْ بِمَنْ أَطَاعَكَ مَنْ عَصَاكَ قَالَ وَأَهْلُ الْجَنَّةِ ثَلاثَةٌ ذُو سُلْطَانٍ مُقْسِطٌ مُتَصَدِّقٌ مُوَفَّقٌ وَرَجُلٌ رَحِيمٌ رَقِيقُ الْقَلْبِ لِكُلِّ ذِي قُرْبَى وَمُسْلِمٍ وَعَفِيفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُو عِيَالٍ قَالَ وَأَهْلُ النَّارِ خَمْسَةٌ الضَّعِيفُ الَّذِي لاَ زَبْرَ لَهُ الَّذِينَ هُمْ فِيكُمْ تَبَعًا لاَ يَبْتَغُونَ أَهْلاً وَلاَ مَالاَ وَالْخَائِنُ الَّذِي لاَ يَخْفَى لَهُ طَمَعٌ وَإِنْ دَقَّ إِلَّا خَانَهُ وَرَجُلٌ لاَ يُصْبِحُ وَلاَ يُمْسِي إِلَّا وَهُوَ يُخَادِعُكَ عَنْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ وَذَكَرَ الْبُخْلَ أَوْ الْكَذِبَ وَالشِّنْظِيرُ الْفَحَّاشُ

“Sesungguhnya Rasul SAW pada suatu hari bersabda dalam khuthbahnya: Ketahuilah! Sesungguhnya Tuhanku memerintahkan kepadaku supaya mengajarkan apa yang belum kalian ketahui, tetang apa yang diajarkan-Nya saat ini. Allah berfirman: Setiap harta yang Aku berikan kepada hamba adalah halal. Sesungguhnya Aku menciptakan semua hamba-Ku hunafa (condong pada al-Islam). Namun setan menggelincirkan mereka dari agama. Mereka mengharamkan apa yang Aku halalkan. Mereka mendorong musyrik pada-Ku padahal tanpa alasan. Ingatlah sesungguhnya Allah mengawasi penduduk Bumi. Ia murka terhadap bangsa arab dan luar Arab (yang musyrik itu), kecuali sebagian ahl al-Kitab (yang beriman). Allah SWT juga berfirman: sesungguhnya Aku mengutus engkau untuk mengujimu dan menguji orang denganmu. Aku turunkan kitab yang tidak hilang oleh air, yang dapat engkau baca di waktu tidur dan bangun. Sesungguhnya Allah memerintahku supaya membangkitkan orang Quraisy hingga mereka marah. Aku berkata: ya Tuhanku bagaimana jika mereka pecahkan kepalaku kemudian mereka tinggalkan aku bagaikan potongan roti? Allah berfirman: usirlah mereka seperti mereka mengusirmu. Aku membelamu dan kamu menjadi jaya. Keluarkanlah dana! Aku akan mendanaimu! Angkat pasukan tentara memerangi mereka, niscaya Kami kirim tentara membantumu lima kali lipat. Perangilah orang yang mendurhakaimu dengan yang taat padamu. Firman-Nya: Penduduk surga itu tiga golongan (1) penguasa yang adil, pemurah dan yng sesuai dengan hukum, (2) orang yang penyayang, berhati lembut terhadap kerabat dan sesama muslim, (3) orang yang lemah ekonominya tapi kuat menahan diri dari mengambil yang haram dan dari minta-minta. Penduduk neraka ada lima macam: (1) orang yang miskin, tapi tidak menggunakan akalnya untuk berusaha, melainkan hanya ikut-ikutan (menumpang, mengandalkan orang lain), (2) pengkhianat yang tidak tahu malu hingga yang kecil pun mereka khianati, (3) orang yang pagi mupun sore hanya menipu untuk keluarga dan harta, (4) orang yang kikir dan pendusta, (5) orang yang bermulut kotor suka menggunjing dan mengadu-ngadu. Hr. Ahmad (164-241H), Muslim (206-261), al-Nasa`iy (215-303H).
Dalam hadits ini tersirat bahwa seluruh manusia diciptakan Allah dibekali potensi baik yaitu condong kepada al-Islam, tapi setan (baik setan jin atau pun manusia), yang mempengaruhi mereka ke arah negatif. Kemudian rasul diutus untuk membawa umat agar tetap pada jalan yang benar, tetapi banyak yang menentang. Allah SWT menjadi pengawas semua makhluk baik yang taat maupun yang maksiat. Di akhirat, manusia itu ada yang masuk surga dan ada yang masuk neraka, yang semua itu terkait dengan amal masing-masing. Orang yang mampu mempertahankan keutuhan fithrahnya akan menjadi ahli surga, yang yang menyimpang darinya, menjadi ahli neraka

Matery :
MSI-UII.Net - 3/9/2004
http://www.msi-uii.net/baca.asp?katagori=rubrik&menu=TPI&baca=artikel&id=78
http://militansicerdas.blogspot.com/2009/06/arti-fitrah.html

No comments:

Post a Comment

take your comment okay..